Rabu, 04 Januari 2012

Andakah Mantan Kyai (Preman, Donk !!!) NU, Itu ??


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan atas Rasulullah Muhammad SAW.
Andakah
Mantan Kyai (Preman Donk !) NU Itu ???
Ada keengganan tersendiri dalam membuat postingan ini karena, hal ini sangat sangat berpotensi pada perpecahan (bukan lagi perbedaan). Apalagi bagi kami para generasi naruto yang sedang tertatih tatih mencari apa itu islam di belantara virtual, adalah ketololan dan kecerobohan ketika kita mencukupkan diri mencari Islam dari dunia (instan) internet saja, tanpa usaha untuk mengaji pada seorang 'Ulama di dunia nyata untuk mengajarkan kita ilmu yang nafi' fiddin waddunya wal akhiroh, yang mengajarkan kita dari alif-ba-ta hingga 'ulumul qur'an; dari masalah thoharoh hingga arkanu-sholah, shoum romadhon, zakat, hajji; dari ilmu hisab yang sekedar wa(+) illa(-) fii(x) min(:) yusawi(=) sampai ilmu hisab yang menyentuh faro'id dan falakkiyah. Di dunia nyata aja banyak koq kafirun manafiqun yang menyusup, apalagi di dunia maya.

Berawal dari ingatan saya pada kata-kata seseorang yang sudah saya anggap guru, ayah, kakak, dan sahabat dimana beliau pernah menulis gini :
====================================================================
Rekan-rekan muslimin wal muslimat,… kita semua tahu bahwa kaum munafikun bagaikan srigala berbulu domba mereka menyusup dalam segala sendi kehidupan yang bernuansa Islam. Secara garis besar penyusupan itu dibagi dalam 2 bagian yaitu penyusupan lewat syariah dan melalui aqidah sedangkan jalan yang ditempuhnya biasanya melalui celah sempit friksi antar golongan (baca: wadah /kelompok,) ada yang pura-pura jadi Islam Suni, Salafus Saleh, Syi’ah, Wahabi, NU, Muhammadiyah, Ahmadiyah, Persis, Tasawuf, Sufistik… dll.
=============================================================
Subhanallah,,, Alhamdulillah,,, dari sini saya semakin mantab bahwa Islamis Islam, tak ada Islam Sunni, tak ada Islam Syi'ah, tak ada Islam Wahhaby tak ada Islam Sufy, Tak ada Islam Salafy, yang ada hanya Islam.
Melalui postingan ini saya hanya ingin konfirmasi dari beberapa pihak yang terkait, sebenarnya ini berita basi (karena sifatnya berita, tentu saja waktu itu saya ga mau percaya gitu aja dunk). Dari Kang Org Awam malah saya dapatkan profilnya seperti ini,  
Koq disembah ?
Mana Imamnya ?

Ketika berkunjung ke Ustadz PA (salut kepada beliau yang tak lelah mengingatkan para praktisi metafisik yang menjurus perbuatan syirik), yang salah satu postingan membahas tentang beliau Ustadz Mahrus Ali yang "katanya" mantan kyai (baca : preman) NU. Loh koq preman ??? kan katanya mantan kyai, kalo mantan preman kan biasanya jadi kiai, truss kalo mantan kiai jadinya preman atau dukun dunk.

Berita2 seputar Ustadz Mahrus Ali membuat saya ingin mengkonfirmasi langsung kepada beliaunya, apakah benar beliau pemilik blog  .:: Mantan Kyai NU ::. adalah sebagaimana poto di atas ? dan lewat postingan ini saya hanya ingin tabayyun untuk menghindari fitnah aja.

Sekedar catatan, setahu saya tak ada seorang Kyai yang mengklaim dirinya sendiri sebagai Kyai. Biasanya panggilan tersebut berasal dari masyarakat. Jikapun anda merasa pernah menjadi Kyai NU tentu anda dapat menjawab pertanyaan2 yang biasa diterima oleh santri NU sebagai berikut : 


Pertama

Silahkan klik untuk memperbesar



Dalam Kitab Aqidatul Awwam kita bisa mengetahui tentang 20 sifat wajib dan sifat muhal bagi Allah Ta'ala, sifat wajib bagi Nabi dan Rasulullah, nama 10 Malaikat, nama 25 Nabi yang wajib diketahui, hingga nama2 Istri dan putra-putri Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Kitab ini disusun dalam bentuk nadhoman. Berikut saya kutip 4 nadhom pertama sebagai muqoddimah, dan mohon dilanjutkan nadhoman selanjutnya....

1. Abda-u bismillahi warrohmaani   ::&::  Wabirrohiimi Da-imil ihsaani
2. Falhamdulillahi qodiimil awwali  ::&::  Al Akhiril baqii bilaa tahawwuli
3. Tsummash sholatu wassalamu sarmada  ::&::  'Alan nabiyyil khoiri man qod wahhada
4. Wa alihii wa sohbihi wa man tabi'  ::&::  sabiila diinil haqqi ghoiro mubtadi'
5. ................... ?
6. ................... ?




Kedua


Silahkan klik untuk memperbesar
Dalam Kitab Alala, kita dapat mempelajari adab seorang santri/tholab/ pencari 'ilmu. Sebagai mantan kyai NU anda musti hafal dunk ketika dwulu pernah ngajari santrinya. Mohon beritahu kami 6 syarat bagi pencari 'ilmu sesuai "term" dalam kitab ini. berikut saya scan  nadhomannya yang menerangkan hal tersebut.



Ketiga
Jika anda mantan kyai NU, tentu udah gledhekan (mahir) nahwu shorof sebagai penunjang untuk mempelajari tafsir Al Qur'an. Tentu juga mengenal kitab Amtsilatu Tashrif, kan ?. Selanjutnya, bisa nggak sih anda men-tashrif kalimah "salima". Baik secara tashrif istilahiy maupun secara tashrif lughowi. Kalo pada kalimah "salima" dirasa terlalu sulit tashrif-kan aja kalimah "dhoroba". Okey ?






Keempat
Silahkan klik untuk memperbesar
Pada kitab Hidayatul Mustafid (Kitab tentang  tajwid dengan metode tanya jawab), ada sebuah fasal yang menerangkan hukum dalam membaca isti'adzah (ta'awudz) dan basmalah (bismillah). Berikut saya scan halaman pada fasal tersebut. Mohon terangkan pada saya khususnya maksud dari soal dan jawab tersebut....

 





 Kelima

Silahkan klik untuk memperbesar
Pada kitab Syifa-ul Jinan (Kitab tentang tajwid dengan metode nadhoman), ada bab yang menerangkan mengenai hukum lam ta'rif dan lam fi'il, mohon penjelasannya. Berikut saya scan  halaman yang menerangkan bab tersebut untuk mempermudah penjelasan...



 





Keenam
Sebagai orang yang merasa pernah jadi mantan kyai NU tentu ketika sholat shubuh anda terbiasa dengan do'a qunut. Dalam kitab fathul mu'in, posisi tangan & telapak tangan yang benar ketika melakukan do'a qunut dikenal dengan istilah "mankibaih" (posisi tangan dalam berdo'a inilah yang membedakan kita ummat Islam dengan umat lainnya, jika ummat kristen-katholik menganyam jari2 tangan didepan hidung, ummat hindu-budha menyatukan kedua telapak tangan di depan hidung). Mohon dijelaskan apa yang dimaksud "mankibaih" tersebut ?

Ketujuh
Sebagai seorang muslimin Indonesia, harusnya anda bisa membedakan antara hisab (menghitung) dengan hisap (menyedot). Mengapa dalam postingan anda, anda menulis "hisap" sementara artikel yang anda copas jelas2 menuliskan dengan "hisab"







Jawaban anda sangat2 menjadi pertimbangan saya apakah anda benar2 pernah menjadi kyai NU ; pernah jadi santri NU ; atau hanya terkena penyakit asma (asal mangap) doank.

Terlepas dari itu, sangat saya hargai usaha anda untuk mengkritisi dalam segala hal. Namun perlu anda sadari bahwa kebohongan adalah awal kemunafiqkan, kesombongan awal dari kemusyrikkan. Jadi mohon jangan berbohong dalam menda'wahkan Islam, dan jangan sombong untuk mengakui sebuah kesalahan.


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Sangat disayangkan, jika beliau Kyai Mahrus Ali (eh udah mantan ding...)
tidak merespon maupun mengklarifikasi setelah saya "mengetuk pintu" blognya.
Maka dengan ini saya berani menyatakan bahwa pemilik blog "Mantan Kyai NU"
hanyalah salah satu domba berbaju serigala (sok ngeluarin taring tapi melempem)
kafirun munafiqkun yang mencoba menipu ummat Islam yang masih dalam pencarian.
Kurang lebihnya mohon maaf. 
Semoga kita senantiasa mendapat taufiq dan hidayah Allah Ta'ala.

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum,,,,

    Salam kenal...
    Mengapa anda tidak ijin dulu copas artikel saya ? Apakah Al Qur'an mengajarkan demikian? Apakah 'Ulama2 pendahulu kita mengajarkan akhlaq demikian?.

    Saya membuat postingan itu bukan untuk mencari sensasi atau bahkan ingin dikagumi. Tidak... Saya posting itu hanya agar kita ummat ISlam tidak mudah dipecah belah, tentu saja sekedar kemampuan saya. Karena saya bukan siapa2, tidak terikat ormas atau partai apapun.

    Semoga demikian juga niat anda...
    Terima kasih....

    BalasHapus